Pendalaman Materi kontra Narasi Ekstremis untuk Pemimpin Muda Moderat UIN Jakarta

blog

 

Minggu, 15 Maret 2020 Center for the Studi of Religion and Culture (CSRC) UIN Jakarta menggelar Pendalaman Materi Kontra Narasi Ekstremis untuk Pemimpin Muda Moderat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dihelat di ruang meeting CSRC.

Idris Hemay, direktur CSRC dalam sambutannya mengatakan bahwa ekstremis mengancam keamanan negara, maka pendalaman materi terkait kontra narasi perlu dilakukan agar peserta mampu menganalisa narasi-narasi ekstremis dan membuat kontra narasi ekstremis.

“virus baru yang disebut covid-19 mengancam negara, sama seperti ekstremis yang mengancam keamanan dan ketenangan negara, maka sangat perlu sekali kita melakukan pendalaman materi terkait kontra narasi ekstremis, agar kita semua mampu menganalisanya dan membuat kontra narasinya, supaya tidak  terjadi lagi hal-hal yang membahayakan” ujarnya.

 

Pendalaman materi pertama terkait analisis narasi ekstremis yang disampaikan oleh Irfan Abu Bakar. Menurutnya ekstremis laksana virus yang mewabah yang bisa menyebar penularannya, dan kontra narasi ekstremis bukan obat untuk menyembuhkan virus tapi imun untuk mempertahankan daya tahan tubuh dari serangan virus, itulah mengapa perlunya memahami dan menganalisa sebuah narasi, menganalisa narasi ekstremis dan melawannya dengan membuat kontra narasi.

 

Imas Uliyah menyampaikan materi tentang Menyusun Kontra Narasi Ekstremis, kontra narasi yang dihasilkan harus menjembatani narasi ekstremis, muatan tulisan tidak sekedar pernyataan kontra dan menyesatkan tetapi memberikan pencerahan dengan bahasa yang lebih menarik. Menurutnya permasalahan kali ini terdapat pada struktur bahasanya yang dinilai kurang memadai. Narasi yang dibangun dari narasi ekstremis. Dalam menyusun kontra narasi Imas memberikan empat langkah yang terpenting, 1. Luruskan cerita hoax dan menyampaikan fakta yang terjadi, 2. Tunjukan penyelewengan dalil yang digunakan oleh ekstremis, 3. Tolak tujuan ekstremis, 4. Gunakan bahasa yang memikat.

 

Usai rehat dan makan siang, pendalaman materi masih berlanjut mengenai  Media Sosial Sebagai Media Kontra Narasi Ekstremis yang disampaikan oleh Khelmy K. Pribadi. Menurutnya, dalam menyampaikan kontra narasi ekstremis di media sosial sebaiknya memahami pola terlebih dahulu, menurutnya 8 detik pertama sangat mempengaruhi, maka menyajikan konten yang segar dan mengikuti trend adalah hal yang tepat.

 

Khelmi menyarankan agar memposting konten berdasarkan platform tertentu dengan waktu yang tepat. Misalnya facebook waktu yang bagus pada hari kamis, jumat, sabtu dan minggu pukul 13:00-16:00, pada Instagram waktu yang disarankan pada hari Senin, Rabu, dan kamis pukul 11:00-13.00 dan 19:00-21:00.

 

Praktik menyusun kontra narasi ekstremis bersama Muchtadlirin. Ia mengulang kembali materi yang sudah disampaikan oleh pemateri sebelumnya, sebelum forum selesai Dlirin memberikan tugas kepada para peserta untuk membuat kontra narasi terkait tema khilafah, thogut, kekerasan, dan jihad. Masing-masing peserta diberikan kebebasan untuk memilih salah satu tema yang ada, dengan tenggang waktu satu minggu tugas harus sudah dipost di media sosial masing-masing dan tag akun resmi CSRC. (AP)

Linkage