CSRC Berikan Workshop Kontra Narasi Ekstremis pada Santri-santri Palembang

blog

Center for The Study of Religion and Culture (CSRC) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bekerja sama dengan Konrad-Adenuer-Stiftung (KAS) Indonesia-Timor Leste menggelar workshop dengan tema peran pesantren dalam mempromosikan perdamaian melalui kontra narasi ekstremis. Kegiatan dihelat selama tiga hari bersama dua puluh perwakilan pesantren dari wilayah Palembang di hotel The Alts, Rajawali, Palembang, (22-24 Maret 2022).  

Dijelaskan, sebelumnya kegiatan serupa telah dilaksanakan di Pulau Jawa dengan konsep pelatihan. Santri-santri yang telah mendapatkan materi nantinya harus mempraktikkan materi pelatihan yang telah didapatkan serta rencana tindak lanjut dari kegiatan tersebut.

Idris Hemay selaku direktur CSRC memberikan penjelasan bahwasantri memiliki peran penting dalam mempromosikan perdamaian.

“Perkembangan terkait radikalisme terorisme itu sudah merambah di berbagai lembaga di Indonesia, baik di kalangan formal maupun non formal, karena itu penting untuk kita konsolidasi dan bersinergi untuk menebarkan perdamaian,”jelasnya.

Lebih lanjut, pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan yang berperan penting dalam membangun bangsa, menjaga ketertiban, serta menjaga Indonesia, memiliki modal kuat untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat.

“Hasil penelitian CSRC tahun 2015-2016 menyebutkan, ketika terjadi konflik, terjadi upaya narasi ekstremis di kalangan masyarakat, pesantren cendrung diam,  dapat dimaklumi bahwa posisi pesantren fokus dalam pembinaan pesantren pembinaan umat akhlak dan fikihnya,” paparnya.

Selain itu, lanjutnya, karena pesantren cendrung diam ketika terjadi upaya narasi ekstremis di tengah masyarakat, maka suara pesantren cenderung lemah ketimbang kelompok teroris.

Dari hasil penelitian itu pesantren perlu didorong untuk menanggapi fenomena sosial tersebut, agar lebih tampil sebagai agen-agen yang memiliki trust kuat di masyarakat serta bekal ilmu yang mumpuni.  

Linkage